Ada lagi bukti tentang pertahanan tubuh terhadap penyakit atau akibat kecelakaan, yaitu kesanggupan jaringan-jaringan tertentu untuk menambah beban pekerjaan. Otot adalah satu contoh tentang kesanggupan dalam berkompensasi. Bilamana seorang mengikuti cara hidup baru yang lebih aktif, otot-otot yang digiatkan dapat memperbesar diri dan menjadi lebih kuat.
Atlet mempunyai otot-otot kekar bukan karena ia dilahirkan begitu, tetapi karena penggunaannya yang terus-menerus, ototnya bertambah besar dan bertambah kuat.
Dalam keadaan baik-baik, jantung dapat melakukan pekerjaan yang lebih berat dari biasanya dengan membiasakan diri dalam hidup. Apabila salah satu klep jantung tidak bekerja secara normal, sebagian darah kembali ke belakang melalui klep yang sakit itu."
Dengan begitu, jantung itu tidak kuat, karena tenaganya dipakai memompakan darah dua kali. Dalam hal ini, jantung itu kembang_ kempis dan menambah tenaga kontraksi. Lalu sejumlah darah dipaksakan ke dalam pembuluh nadi untuk melayani kebutuhan tubuh sekalipun klep jantung sudah rusak.
Satu contoh yang lain ialah kedua kelenjar adrenalin, masing-masing ditempatkan pada bagian atas tiap-tiap ginjal. Umpamanya salah satu kelenjar ini harus dibuang karena penyakit atau kecelakaan, yang lain itu dapat memperbesar diri dan melipatgandakan fungsinya agar kebutuhan tubuh dapat dipenuhi.
OIeh karena sel darah berumur pendek, sel- sel baru harus senantiasa diproduksi. Biasanya sel darah baru dibentuk dalam tulang sumsum dan dalam alat kelenjar getah bening. Namun ada kemungkinan jumlah sel-sel darah baru tidak mencukupi kebutuhan tubuh. Umpamanya kalau terjadi perdarahan hebat, tubuh membutuhkan darah baru dengan segera.
Untuk menghadapi kecelakaan seperti itu, jaringan-jaringan tertentu lainnya akan menghasilkan sel-sel darah baru. Tulang sumsum kuning biasanya tidak aktif, itu cadangan, yang mengubah dirinya menjadi sumsum merah dan menghasilkan sel darah baru. Kalau ini tidak cukup, hati dapat menolong menghasilkan sel darah.